Dum Dee Dum... I am not a super hero neither am i spiderman. I am going to save the world... like as if you would believe. I am a maniac. I came from an outer space which is filled with water. I learn swimming at the age of zero.I wail like a cry baby. I crawl like spiderman, i fly like superman, i drive like batman. I live in wonderland. Rugrats is my friend, so is peter pan.
Reneeve memasukkan beberapa potong fish and chips ke dalam piringnya. Aah, ia tak bernafsu makan sekarang. Ia ingin sesegera mungkin kekamarnya dan melanjutkan buku yang belum sempat ia baca sampai selesai. Reneeve mencoba makan secepat mungkin. Ia sudah tak sabar, kau tahu? Walaupun dengan cepat, Reneeve tetap menjaga kesopanannya. Ia melakukan semua tata cara makan khas bangsawan yang tiap hari selalu dipratekannya itu. Ok, sekarang sudah selesai. Reneeve bangkit berdiri dari tempat duduknya. Ia langsung keluar dari aula besar dan berjalan dengan cepat. Ia harus cepat-cepat menyelesaikannya, kau tahu? Ia sudah tak sabar lagi kalau tak dapat menyelesaikan buku itu sekarang. Akhirnya sampai kedalam ruangan 'kandang babi' itu. Reneeve mengangkat bantal tidurnya. Lho, tidak ada? Ia membuka rak buku miliknya. Tak ada pula? Oh, hell. Ok, pasti di dalam koper ini, bercampur dengan buku-bukunya.
Reneeve memberantakan isi kopernya sekarang. Aargh! Mengapa bisa-bisanya buku 'Quidditch Dari Masa ke Masa'-nya hilang? Padahal belum selesai buku itu bacanya sampai selesai. Reneeve membanting baju-bajunya kearah tempat tidur. Cukup! Sumpah, ia lelah. Kemarin malam ia tak dapa tidur karena kamar tidurnya yang mirip kandang babi. Reneeve mengutuk-ngutuk kesialannya didalam hati. What the hell! Mengapa sepertinya cobaan ini datang berturut-turut? F**k! Go to hell, dumb! Ia memasukkan barang-barangnya yang tercecer ditempat tidur. Ia melempar dirinya ke atas tempat tidur dengan kesal. Rambutnya berantakan sekarang. Tapi ia tak perduli. Sebodo! Terserah! Yang ia inginkan bukunya. Sekarang juga!
Cih! Ini memang kastil menjijikkan. Segala musibahnya berawal sejak mendapatkan surat bahwa ia diizinkan menjadi murid disini. Hei, dude. Sebenarnya aku tak mau masuk sini, kau tahu? Aku ingin masuk Beuxbatons. BEUXBATONS! Yeah, tempat para gadis-gadis itu mendapatkan pelajaran yang lebih menyenangkan. Juga ruang tidur yang tak semengenaskan ini. Reneeve menyampirkan jubah Hogwarts ke pundaknya. Yeah, jubah Hogwarts, bukan Beuxbatons. Hogwarts sekolahnya, bukan? Itu menjijikkan. Ia melangkahkan kaki keluar dari kamarnya. Mau kemana ia sekarang? Kuburan? Sepertinya itu pilihan yang menyenangkan untuk mengubur dirinya sendiri hidup-hidup. Well, ia tak sefrustasi itu. Ia masih punya akal sehat, you know?
Ok, satu-satunya tempat ia dapat membaca buku yang ia cari itu adalah perpustakaan. Reneeve curiga Hogwarts tak memiliki perpustakaan karna terlalu miskin. Iuh, menjijikkan. Reneeve mengitari sebagian kastil untuk menemukan letak perpustakaan. Cukup melelahkan, ternyata. Ia pikir ia hanya perlu waktu lima menit untuk mengitari kastil itu sangkin kecilnya. Yeah, itu dia. Reneeve membuka pintu perpustakaan itu. Cukup rapi, sebenarnya. Tak seperti dugaan Reneeve. Jangan anggap Reneeve selalu negative thinking, dude. Tak mengherankan bahwa kastil ini tak memiliki perpustakaan. Reneeve memilih duduk dipojok kiri perpustakaan. Ia tak ingin diganggu. Reneeve mengelilingi perpustakaan itu. Matanya menjelajahi seluruh buku-buku itu. Quidditch Dari Masa ke Masa, mana kau? Jangan bilang perpustakaan ini tak memilikinya. Reneeve mencari dengan serius.
"Kebakaran... Kebakaran... "teriak seseorang. Reneeve memandang kesumber suara itu dengan tenang. Ternyata seorang bocah. Ia sedang berpura-pura mengagetkan temannya. How stupid are you? Tak mungkin bila terjadi kebakaran tak ada asap atau bau sedikit pun. Lagipula, jika benar-benar terjadi kebakaran, tenang saja. Toh ada para profesor yang dengan cepatnya dapat memadamkan api. Stupid monkey. Reneeve mendengus pelan. "Quiet, please. Ini perpustakaan, remember?"kata Reneeve pelan dan tenang. Yeah, walaupun pelan setidaknya PASTI orang itu dapat mendengar. Kecuali kalau saja ia tuli. Mata Reneeve kembali sibuk menjelajahi buku-buku didepannya. Err--mana ya? Mmm. Oh, yes. Itu dia. Dengan sigap Reneeve menarik buku itu diantara buku-buku lain. Uups. Ada yang terjatuh. Reneeve melenggang pergi dengan cueknya. Sebodo amat dengan penjaga perpustakaan.
Yeah, disini Reneeve akan membaca bukunya dengan tuntas. Ia duduk diatas kursi yang sama sekali tidak empuk itu. Mata Reneeve menjelajahi isi buku itu, terkadang dengan decapan kagum. SEDIKIT. Aah, seandainya murid kelas satu diizinkan membawa sapu. Idiot! Mengapa tak diperbolehkan. Reneeve memutar-mutar kedua bola matanya ke atas dan kebawah. Matanya kembali menjelajahi isi buku itu.